- Inovasi Pendidikan yang Paling Dibutuhkan di Papua
- Inovasi Pendidikan Digital Diperlukan untuk Majukan Sekolah di Papua
- Reformasi Pendidikan 2025
- Kebijakan pemerintah terkait pendidikan 2025
- Prioritas Kemendikdasmen 2025
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez
- Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah
- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika
- Dukungan penuh dari Orang tua Bagi Karier Jessica Mila
Prioritas Kemendikdasmen 2025
Pemerataan Pendidikan Melalui Wajib Belajar 13 Tahun

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Taklimat Media Akhir Tahun 2024 sebagai bentuk laporan kinerja sekaligus menyampaikan arah kebijakan pendidikan nasional tahun 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Abdul Mu’ti, jajaran pejabat kementerian, serta puluhan perwakilan media nasional.
Untuk tahun 2025, Kemendikdasmen menetapkan program wajib belajar 13 tahun sebagai salah satu prioritas utama. Program ini bertujuan memperluas akses pendidikan hingga jenjang menengah atas secara merata di seluruh Indonesia. Selain itu, fokus kementerian juga mencakup penguatan karakter siswa, peningkatan sarana-prasarana, dan pengembangan talenta unggul.
Sebanyak 18,59 juta siswa akan menerima bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar. Dengan anggaran sebesar Rp33,5 triliun, kementerian juga akan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi melalui program magang, sertifikasi kompetensi, serta penguatan literasi dan bahasa melalui distribusi buku bacaan dan pembinaan komunitas sastra.
Baca Lainnya :
Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa semua program ini mencerminkan komitmen Kemendikdasmen dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman. "Pendidikan adalah kunci utama untuk masa depan bangsa yang lebih baik," ujarnya.
Tak hanya itu, Kemendikdasmen juga mencatat berbagai capaian selama tahun 2024. Di antaranya peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi, kebijakan yang memperbolehkan guru ASN mengajar di sekolah swasta, serta penyederhanaan sistem kinerja guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan efisiensi.
Berbagai program literasi dan karakter juga diluncurkan, seperti film “Kemenangan Sejati”, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat, serta kegiatan Festival Literasi yang melibatkan ribuan siswa dari seluruh Indonesia. Perayaan 100 tahun A.A. Navis dan Bulan Bahasa dan Sastra menjadi momentum penting untuk memperkuat apresiasi terhadap bahasa dan sastra nasional.
Kemendikdasmen juga aktif menjalin koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun kebijakan pendidikan yang partisipatif dan berorientasi pada pemerataan kualitas. Program vokasi seperti SMK Pusat Keunggulan, Teaching Factory, dan Pendidikan Kecakapan Kerja diperkuat guna meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja.
Dengan capaian dan rencana yang telah disiapkan, Kemendikdasmen optimis menyambut tahun 2025 dengan semangat baru demi pendidikan Indonesia yang semakin maju dan merata.
